JAKARTA – Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah berpendapat, Jakarta harus diarahkan menjadi kota kreativitas bagi kalangan anak muda dan menjadi laboratorium budaya nusantara.
Sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta semestinya dapat menampilkan sebagai kota yang ramah terhadap kreativitas anak muda yang berasal dari belahan nusantara. “Jakarta juga harus menjadi laboratorium budaya nusantara. Globalisasi menjadi keniscayaan, namun jati diri nusantara tak boleh hilang,” kata musisi dan pencipta lagu ini kepada pers di Senayan Jakarta, Senin (26/9).
Menurut Anang, saat awal Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, sudah ada langkah yang baik mendukung persemian budaya nusantara di Jakarta. Namun upaya itu dihentikan ketika Ahok melanjut kepemimpinan di Jakarta setelah Jokowi terpilih sebagai Jakarta.
“Dulu saat Pak Jokowi awal memimpin Jakarta ada langkah awal yang baik dengan mendukung persemaian budaya nusantara di Jakarta. Sayangnya, upaya itu kini terhenti,” ujar Anang dengan nada prihatin.
Menurut Anang, momentum untuk mengukuhkan Ibu Kota sebagai kota kreatif dan laboratorium budaya nusantara juga ada pada Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017. “Hajatan demokrasi lima tahunan di Ibu Kota harus menjadi momentum penegasan Kota Jakarta sebagai kota kreatif dan pusat budaya nusantara,” kata Anang.
Terkait dengan tiga pasang kandidat yang resmi mendaftar di KPU, Anang mencermati pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni yang dinilai mampu menjawab kebutuhan Kota Jakarta yang peduli terhadap kreativitas anak muda dan peduli terhadap budaya nusantara.
Agus usianya belum genap 40 tahun ini merepresentasikan karakter anak muda yang selalu inovatif, kreatif dan gandrung dengan perubahan. “Dipadu dengan Bu Sylviana yang berpengalaman di birokrasi diharapkan dapat menopang penguatan identitas budaya nusantara khususnya Betawi,” tutur Anang. (chan).