JAKARTA Indonesia adalah negara dan bangsa besar. Bangsa yang besar membutuhkan pemimpin bangsa yang kuat. Karena itu, generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa harus kuat.
Itu dikatakan Wakil Ketua MPR RI Mahyudin di depan ratusan mahasiswa dan mahasiswi dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama Sekjen MPR RI dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Universitas Lampung (Unila) seperti siaran pers yang diterima Parlementaria.com Kamis (8/9).
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, kata politisi senior Partai Golkar ini, jangan lembek, jangan gampang galau. Diputus cinta saja langsung galau, tulis status facebook sedang galau ngak semangat. “Itu generasi muda yang kalah, mahasiswa harus semangat berani hadapi hidup.”
Dikatakan, mahasiswa harus menjadi pioner dalam upaya memahami dan mengimplementasikan Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Generasi muda harus pandai dan bijak memilih teladan dari lingkungan yang memang sangat keras dan dipenuhi berbagai fenomena kejahatan.
Memang ini sebuah tantangan berat di saat generasi muda Indonesia membutuhkan teladan yang baik, muncul banyak contoh tburuk seperti oknum pejabat korupsi, selingkuh atau narkoba.
“Harus dipahami mahasiswa, tantangan bangsa ini ke depan sangat berat, berasal dari dalam juga luar. Karena itu, mahasiswa harus hati-hati. Selain membekali diri dengan pendidikan, harus juga serius melakukan upaya pemahaman nilai-nilai luhur bangsa sehingga terbentuk karakter bangsa yang kuat,” kata Mahyudin.
Rektor Unila Pro Dr Hasriadi Mat Akin mengatakan, hancurnya negara karena kurangnya karakter bangsa. Mencetak orang pintar miudah, yang sulit membentuk karakter anak bangsa, sesuai dengan nilai luhur bangsa.
“Sosialisasi yang diupayakan MPR sangat baik dalam upaya membentuk kembali karakter bangsa. Kita perlu calon calon pemimpin bangsa yang berintegritas. Sosialisasi ini pantas diapresiasi dan didukung penuh semua pihak,” demikian Hasriadi. (art)