JAKARTA – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengungkapkan, Korea Selatan (Korsel) menawarkan bantuan kemaritiman dengan teknologi pembuatan kapal laut, sumber daya manusia (SDM) dan bahkan keuangan pembiyaannya atau finansial.
Tawaran tersebut disampaikan parlemen Korsel saat berkunjung ke MPR, Senin (22/12). Parlemen Korsel dipimpin ketuanya Chung Ui Hwa beserta jajarannya diterima Ketua MPR Zulkifli Hasan didampingi Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan dan Hidayat Nur Wahid.
“Tawaran Korea Selatan itu karena Indonesia sangat diperhitungkan, sehingga bersedia membantu teknologi pembuatan kapal laut, sumber daya manusia, dan finasialnya. Ini kan sangat bagus, karena Indonesia diperhitungkan oleh Korsel,” kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Senin (22/12).
Persahabatan kedua negara ini kata Zulkifli, telah teruji beberapa kali pada waktu Indonesia krisis tahun 2008, di mana waktu itu banyak tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan. “Kami minta tenaga kerja kita tak dipulangkan ke Indonesia, dan hal itu ditanggapi positif oleh pemerintah Korsel,” tambah politisi PAN itu.
Bahkan lanjut Zulkifli, ketika dirinya masih menjadi Menteri Kehutanan, Presiden Republik Korea Selatan pernah menandatangani mitra kerjasama materi yang komprehensif, sehingga persahabatan RI-Korsel makin bagus dan dekat.
Chung menyatakan bahwa negaranya ingin lebih erat dalam hal kemaritiman. “Negara kami telah mengembangkan industri kemaritiman. Kami harap kita bisa bekerja sama labih erat. Seperti anda tahu di Filipina banyak sekali pembangunan infrastruktur maritim yang diproduksi oleh perusahaan dari Korea Selatan,” tegas Chung.
Karena itu, Korea ingin mensupport infrastruktur kemaritiman sama halnya seperti di Filipina. Chung berharap pertemuan ini merupakan awal penjajakan kerjasama.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menambahkan bahwa RI dan Korea Selatan telah lama bekerjasama dalam hal persenjataan. Hidayat berharap kerjasama itu ditingkatkan lagi. “Indonesia sudah banyak kerjasama dalam hal senjata. Ada kapal selam dan lainnya. Semoga ke depan kerjasama kita tak berhenti di situ saja. Siapa tahu Korea juga mau pakai yang buatan Indonesia kami,” pungkas politisi PKS itu. (chan/mun)
