JAKARTA – Anggota DPR dari daerah pemilihan Riau M. Nasir mengusulkan pembangunan bandara baru di Riau karena luas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II sudah tidak memadai untuk menampung pesawat berbadan besar karena landasannya sempit.
“Jadi memang perlu pengembangan atau ekspansi bandara SSK II. Ini juga masukan dari beberapa kepala daerah Riau, seperti Pekanbaru, Kampar, Siak dan Pelalawan yang menginginkan pindahnya penerbangan dari Bandara SSK II,” kata Nasir, di Gedung DPR, Rau (3/12).
Menurut Nasir, keinginan dari beberapa kepala daerah itu, telah disampaikan kepada Plt Gubri Andi Rachman. Tiga daerah pendukung yang sangat potensial dijadikan tempat pembangunan bandara baru itu adalah Pelalawan, Siak dan Kampar.
“Sebagai wakil rakyat dari Riau, tentu saya siap memperjuangkan ke tingkat pusat apabila para kepala daerah kompak dan solid mengusulkan ke Kementerian Perhubungan. Saya siap menemui Menteri Perhubungan untuk memperjuangkan ekspansi bandara SSK II ini,” kata anggota DPR dari Partai Demokrat itu.
Dengan adanya bandara baru di Riau kata Nasir, bisa menjadi potensi bisnis yang menguntungkan bagi para pengusaha besar menanamkan investasinya di Provinsi Riau.
Bahkan sambung Nasir, dengan bandara yang lebih luas dan besar maka Riau bisa memiliki embarkasi sendiri dalam memberangkatkan calon jemaah haji dari Riau ke tanah suci. Jika jamaah haji bisa diberangkatkan langsung dari Riau maka bisa meringankan biaya pengelenggaraan haji bagi jamaah dari Riau.
“Sudah pasti bisa menekan biaya penyelenggaraan haji bagi jamaah Riau karena selama ini mereka harus menanggung biaya penerbangan domestik dari Pekanbaru ke Batam dan di Batam mereka menginap lagi. Padahal Riau merupakan provinsi induk dari Batam yang berada di provinsi Kepri, ” ujarnya.
Jika ada bandara baru, jelas Nasir, maka Bandara SSK II bisa dijadikan lokasi penerbangan bandara pesawat carteran milik perusahaan yang banyak beroperasi di Riau, seperti PT Chevron, Kondur Petroleum, RAPP, Duta Palma dan Pertamina. (chan)
