JAKARTA – Pimpinan MPR, DPR, dan DPD bersama jajaran Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya mengadakan pertemuan untuk membahas berbagai konsep keamanan sebelum dan saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Jum’at (10/10/2014).
Pertemuan tersebut dipimpin Ketua DPR Setya Novanto dan dihadiri Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid dan E.E. Mangindaan, Wakil Ketua DPD, Ratu Hemas dan Farouk Muhammad, Kepala Staf Kodam Jaya Brigjen TNI Teddy Lhaksama dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Unggung Cahyono.
Ketiga pimpinan parlemen menyatakan siap mensukseskan pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada tanggal 20 Oktober mendatang.
Setya menyebutkan, ada dua rencana pengamanan, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang dijadwalkan tanggal 20 Oktober 2014.
Jangka panjang adalah konsep keamanan terpadu yang didukung oleh teknologi di lingkungan komplek gedung perkantoran MPR, DPR, dan DPD RI. Para Sekjen MPR, DPR, dan DPD akan berkumpul dengan pihak Kepolisian dan Kodam Jaya untuk menjadikan satu atap dalam pelaksanaan keamanan.
“Konsep keamanan ini tentu tidak menghalangi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya ke parlemen. Ancaman keamanan unjuk rasa pada saat pelantikan Presiden akan dihadapi aparat keamanan tanpa senjata api. Petugas keamanan maksimal akan menggunakan water canon untuk menghalau aksi demonstrasi yang tidak tertib,” jelas Setya Novanto.
Dijelaskan, pengamanan dilakukan dengan mengedepankan langkah prepentif dan persuasif untuk menghindari jatuh korban saat mengamankan berbagai gangguan selama acara pelantikan.
“Keamanan harus betul-betul soft untuk mewujudkan situasi yang kondusif dengan perkiraan ancaman antara lain unjuk rasa, teror bom, boikot, bentrok massa, kebakaran, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, pengrusakan, dan penyusupan,” papar Setya.
Sementara itu jumlah personil gabungan yang akan diterjunkan mengamankan pelantikan Presiden berjumlah 23.000 personil, baik dari Kepolisian maupun TNI. Bahkan, untuk mengamankan komplek parlemen telah dibuat 5 ring keamanan.
“Dijamin semuanya aman. Ini saatnya kita memberikan kepercayaan kepada masyarakat Indonesia bahwa pelantikan ini diharapkan betul-betul lancar,” kata politisi Partai Golkar itu. (chan)