JAKARTA – Senator asal Riau yang kembali terpilih dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu, Intsiawati Ayus menyatakan bahwa dirinya siap bersaing dengan kadidat calon lainnya dalam memperebutkan kursi pimpin DPD.
Jika Intsiawati Ayus maju dalam pemilihan pimpinan DPD, maka ia akan bersaing dengan petahana Irman Gusman karena keduanya sama-sama berasal dari wilayah barat. Seperti pemilihan pada pemilihan tiga pimpinan DPD lima tahun lalu, masing-masing mewakili wilayah pemilihan, yaitu wilayah barat (Sumatera), wilayah tengah (Jawa dan Kalimantan), dan wilayah timur.
“Saya memiliki kewajiban moral politik untuk berbuat yang terbaik untuk daerah. Kinerja dan prestasi saya di DPD tentu harus setinggi-tingginya, sehingga para konstituen dapat bangga dan merasa tidak sia-sia memilih saya,” katanya di Jakarta, Senin (29/9/2014).
Sebab, kata Intsiawati Ayus, dengan merebut posisi pimpinan DPD maka banyak visinya terkait kemajuan DPD ke depan serta agenda kelembagaan tidak macet dan diperioritaskan untuk dituntaskan secara lebih cepat.
“Banyak agenda perjuangan DPD yang harus diselesaikan secara bekelanjutan. Ini menjadi kewajiban moral bagi kami sebagai anggota DPD petahana karena sudah berproses selama satu satu dasawarsa. Periode ketiga ini merupakan momen penting untuk berbagai pencapaian DPD sebagai lembaga baru,” ujarnya.
Tantangan ke depan, sambung Intsiawati Ayus, membutuhkan strategi yang jitu, komunikasi politik yang harmonis, fleksibel, lobi sehingga mampu menjalin kerjasama kelembagaan serta dapat mengimbangi jam terbang polisiti di DPR. “Kualitas ini tidak kami dapatkan dari pimpinan periode yang lama,” tegas Intsiawati Ayus.
Ditegaskannya, memimpin DPD tidak bisa lagi orientasinya mengejar pencitraan diri sendiri dan memperjuangkan diri dalam kontestasi partai politik. “Pimpinan DPD harus memiliki independensi,” tegas Intsiawati Ayus. (chan)
