BATAM—Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Farhan Hamid, menilai calon presiden terpilih Joko Widodo, gagal menjadi dirinya sendiri. Hal ini diukur dengan berbagai kebijakannya yang bertolak-belakang dengan janji-janinya sebelum terpilih.
Yakni pertama, terkait perampingan kabinet yang menjadi isu yang diolah saat berkampanye. Namun kemudian kabinetnya gemuk. Kedua, Jokowi menyebutkan kabinetnya akan didominasi oleh kalangan professional, tetapi belakangan diketahui didominasi oleh unsur parpol. Ketiga, yang sekarang dinantikan adalah rangkap jabatan oleh menteri.
“Kelemahan calon presiden terpilih adalah tidak bisa mengalahkan dirinya untuk menjadi dirinya sendiri. Dia gagal untuk menjadi dirinya sendiri.” Kata Farhan, dalam diskusi saat press gatering DPR RI, dengan tema ‘Tantangan Pemerintahan ke Depan.’ di Kota Batam, Jumat (19/9).
Dia menjelaskan, belum lagi mobil Esemka yang entah ke mana kebijakan selanjutnya. Dinamika politik yang telah mencerminkan kebijakan Jokowi yang bertolak-belakang tersebut, dikhawatirkan ke depan Indonesia akan menuai masalah demi masalah. Terutama Indonesia akan dikuasai asing. “Kalau dibiarkan, Indonesia akan dikuasai oleh asing.” Kata Farhan.
Menurut pandangannya, tantangan Jokowi ke depan adalah membuat kebijakan yang mampu membuat bangsa ini menjadi beradab. “Kita masih jauh dari beradab. Mulai dari ujung timur sampai barat. Ini adalah tantangan Jokowi ke depan.” Tukasnya.
Adapun Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto J. Tohari, mengatakan, Jokowi dipilih bukan karena pandai berdebat, bukan pula karena pandai berpidato. Melainkan karena keluguannya. Dan Jokowi dipandang sebagai eksekutor. Kata dia, ini adalah pengakuan sebagian besar masyarakat.
“Ini sangat berat, karena dia itu eksekutor. Makanya yang ditunggu oleh masyarakat adalah dia bekerja. Jadi penilaian dan penentuannya adalah dia bekerja. Bukan pidato atau debat. Dan ini sangat berat.” Katanya.