JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo mengatakan, target DPR ke depan yang berkaitan dengan legislasi jangan terlalu tinggi karena hanya akan menjadi beban dan persoalan bagi DPR sendiri. Sebab dari target legislasi selama ini hanya tercapai sekitar 30 persen.
“Ada beberapa hal yang akan menjadi beban bagi anggota dan pimpinan DPR mendatang, terutama hal yang berkaitan dengan legislasi. Karena memang hal yang berkaitan dengan fungsi legislasi ini memiliki target yang terlalu tinggi, Namun capaiannya hanya sekitar 30 persen. Ini menjadi persoalan tersendiri,” kata Pramono usai rapat koordinasi laporan kinerja DPR RI tahun ke lima, diJakarta, Rabu (20/8/2014).
Dalam rapat koordinasi laporan kinerja DPR tersebut mengusulkan untuk membuat target tidak terlalu tinggi tapirealistis saja. Karena, berdasarkan pengalaman yang ada dengan target UU hingga mencapai ratusan, namun yang berhasil hingga diundangkan hanya berkisar 30-an.
Meski persoalan legislasi belum terselesaikan dengan baik, namun Pramono menenilai fungsi-fungsi lainnya relative sudah dapat tertangani dengan baik. Pengawasan dari waktu ke waktu sudah mengalami perbaikan. “Anggota DPR rata-rata sudah dua periode, jadi sudah tahu tugasnya, sehingga saya lihat hal yang berkaitan dengan pengawasan tidak terlalu masalah,”ujarnya.
Sementara kinerja DPR yang berkaitan dengan budgeting atau anggaran, Pramono bersyukur adanya putusan MK terkait kewenangan DPR yang tidak ikut membahas pada satuan tiga. Karena menurutnya DPR sebagai lembaga politik itu tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghitung anggaran sampai satuan tiga.
“Ini menguntungkan DPR dalam menghindari jebakan tindak korupsi. Dalam sebuah kasus tindak korupsi akan selalu melibatkan tiga pihak, pengusaha, pemerintah, dan DPR,” kata Pramono. (chan)