HeadLinePolhukam

Hajriyanto: Golkar Jangan Jadi Partai Oportunis

×

Hajriyanto: Golkar Jangan Jadi Partai Oportunis

Sebarkan artikel ini

hajri221JAKARTA – Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari tidak mempersoalkan Munas Partai Golkar digelar tahun ini atau tahun depan. Terpenting menurutnya, adalah harus ada perubahan di dalam Golkar dan tidak terkesan sebagai partai oportunis.

“Jadi, Golkar tak selalu membahas soal berada di dalam atau di luar pemerintahan, karena hal itu terkesan oportunis. Itulah yang harus diubah agar Golkar tidak dipersepksikan sebagai oportunis. Mulai dari dulu itu-itu saja pembahasannya. Padahal ada agenda lain yang bisa dibahas. Golkar harus turun mesin,” tegas Hajriyanto pada wartawan di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Munculnya sejumlah tokoh menyatakan siap menjadi calon Ketua Umum Golkar, Hajriyanto malah berterima kasih karena Golkar masih hidup. Hanya saja, perlu juga muncul calon dari generasi muda. “Saya bersyukur sudah ada yang mau. Berarti kan partai ini masih hidup. Kalau perlu nanti ada juga calon dari generasi muda,” pungkas Wakil Ketua MPR ini.

Sebelumnya telah mencuat beberapa nama untuk menjadi ketua umum Partai Golkar, diantaranya Agung Laksono, Airlangga Hartanto, MS Hidayat dan lain-lain. Agung Laksono sendiri telah menunjuk tiga nama sebagai tim suksesnya menjelang Munas Golkar tersebut. Fahmi Idris menjadi tim pemenangannya dandari generasi muda termasuk Indra J Piliang dan Nurul Arifin.

Menurut Agung, sampai saat ini dirinya tidak memaksa siapapun untuk mendukungnya sebagai Ketua Umum Golkar. “Sebab, soal dukung-mendukung kami serahkan kepada yang bersangkutan. Yang jelas Golkar akan melakukan konsolidasi setelah Pilpres ini,” ujarnya.

Namun, Agung optimis Munas Golkar akan berlangsung tahun ini karena AD ART partai telah mengaturnya. “Sebab, berdasarkan AD/ART ya mesti tahun ini, meski ada rekomendasi bisa tahun depan. Tapi, sebaiknya tetap harus mengacu pada aturan-aturan dan Munas tetap dilakukan tahun ini,” tegas Agung.

Mengenai strategi apa yang akan dilakukannya demi memenangkan dan merebut kursi Ketua Umum DPP Partai Golkar, Agung mengaku tidak memiliki strategi khusus. “Strategi yang diterapkan ya pokoknya jangan banyak janjilah,” katanya. (chan/mun)