HeadLine

Marzuki Bangga dengan Kepercayaan Masyarakat kepada Prabowo-Hatta

JAKARTA—Ketua DPR RI, Marzuki Alie yang juga anggota tim pemenangan Pilpres pasangan Prabowo-Hatta, mengaku bangga dengan pencapaian suara Prabowo-Hatta yang berhasil mendapatkan suara yang signifikan, meski pun KPU memutuskan pemenang pilpres adalah pasangan Jokowi-JK. Peraihan suara Prabowo-Hatta menunjukkan bahwa sebenarnya pasangan itu juga bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.

“Saya bangga karena perolehan suaranya juga luar biasa, meskipun banyak sekali kendala, tapi masyarakat Indonesia bisa menerima mereka juga. Bahwa ada persoalan-persoalan dalam pilpres seperti ketidakjujuran, kecurangan kita apresiasi juga langkah Prabowo yang mengedepankan proses hukum yang berlaku. Langkah Prabowo-Hatta ini adalah langkah konstitusional jika mau membawa persoalan ini ke MK,” ujar Marzuki disela-sela acara buka puasa bersama, dengan para wartawan peliput di Parlemen, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/7).

Langkah Prabowo ini menurutnya sekaligus mematahkan isu-isu yang tidak benar terkait dirinya, yang akan melakukan langkah-langkah pengerahan massa. “Prabowo terbukti tidak memprovokasi. Ini luar biasa padahal tadinya banyak pihak yang ketakutan akan terjadi kerusuhan kalau Prabowo kalah, tapi bukti tidak berkata demikian. Justru Prabowo meminta masyarakat tenang dan dia menjamin untuk melakukan langkah-langkah yang legal. Ini perlu diapresiasi,” jelasnya.

Dirinya berharap MK bisa bersikap terbuka dan transparan untuk mengadili laporan-laporan terkait kecurangan pemilu, dan MK diharapkan tidak lagi menggunakan alasan waktu seperti yang terjadi pada laporan-laporan kecurangan seperti pada pemilu legislatif lalu. Saat itu menurutnya pemilu legislatif terjadi kebrutalan namun tidak bisa diadili karena MK beralasan tidak memiliki waktu yang cukup.

“Waktu pileg itu brutal sekali, money politik bahkan penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu banyak yang diberhentikan karena curang. Sayangnya meski para pengawas dan penyelenggara pemilu yang curang diberhentikan, namun itu tidak mengubah hasil pemilu karena MK tidak memiliki waktu mengadili pengaduan kecurangan tersebut. Ini kontradiktif sebenarnya, penyelenggaranya dan pengawasnya dapat sanksi, tapi hasil pemilu tidak bisa dikoreksi. Harusnya sinergis kalau memang penyelenggara dan pengawas melakukan kecurangan, hasilnya pun harus dikoreksi. Makanya untuk pilpres ini sidangnya harus terbuka dan semua data harus transparan yang disaksikan oleh kedua belah pihak,” imbuhnya.

Ditanyakan apakah dengan mengajukan gugatan, pasangan Prabowo-Hatta bisa menang di MK dan apakah itu bukan pekerjaan yang sia-sia mengingat selisih suara yang mencapai 8 juta, Marzuki menjawab, bahwa menang kalah bukan persoalan karena terlepas dari itu masyarakat harus bisa melihat proses pemilu  yang benar yang berjalan sesuai aturan.” Sesuai aturan itu kan termasuk membawa persoalan kecurangan dan permasalahan pemilu lainnya ke MK,”tegasnya.

Terkait banyaknya etnis Tionghoa yang pada pemilu 2014 ini membludak keikutsertaannya, Marzuki mengapreasiasi hal itu sebagai bentuk kesadaran etnis Tionghoa untuk menggunakan haknya sebagai warga negara. Namun Marzuki berharap  etnis Tionghoa tidak melakukan pemblokan untuk memilih salah satu pasangan calon. “Etnis Tionghoa sudah menjadi bagian dari Indonesia, mereka punya hak dan kewajiban yang sama sebagai bangsa Indonesia. Makanya jangan  ngeblok-ngeblok apalagi saya dengan ada doktrinasi-doktrinasi. Untuk partisipasi politik saya lihat etnis Tionghoa sudah bagus, tapi kedepan saya harap etnis Tionghoa harus terlibat dalam proses juga dan jangan mengandalkan hasilnya saja,” tandasnya. (cr1)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top