HeadLine

KPU Diminta tidak Menutup Mata

JAKARTA—Sebanyak 5.802 dari 12.408 jumlah TPS di Jakarta, direkomendasikan Bawaslu untuk dilakukan pencoblosan ulang. Hal tersebut menunjukkan setidaknya 47 persen TPS di DKI Jakarta bermasalah.

“Angka 47 persen itu bukan main-main, ada kecurangan serius di situ. KPU jangan tutup mata dengan kecurangan tersebut.” Demikian disampaikan penasehat Prabowo-Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo di Jakarta.

Ia mengatakan, besarnya jumlah kecurangan dalam pilpres ini menunjukkan ada pihak yang benar-benar menempuh segala cara untuk menang.

“Kami punya bukti ada mobilisasi orang untuk mencoblos pasangan Jokowi-JK di TPS yang sudah ditentukan. Saat pencoblosan ada warga yang heran banyak orang tidak dikenal mencoblos di TPS mereka. Kalau di Jakarta yang dekat pusat saja kecurangannya sebesar itu bagaimana di daerah lain?” tanyanya.

Menurut Suryo, KPU bukan petugas administrasi pilpres yang hanya menghitung suara pemilih. KPU pihak yang paling bertanggungjawab terhadap kualitas demokrasi. “KPU ini seperti punggawanya demokrasi. Baik buruknya pilpres sebagai perwujudan demokrasi ditentukan oleh KPU,” ujarnya.

Lebih lanjut Suryo menegaskan kubu Prabowo-Hatta, dari awal sudah siap menang dengan kejujuran dan siap kalah dengan penuh kehormatan. “Pak Prabowo berkali-kali menegaskan pada relawan agar jujur dan tidak curang dalam pilpres. Hasil akhirya serahkan pada rakyat. Tapi kalau kami dicurangi begini, ya, tentu kami tidak dapat menerima,” sesalnya.

Atas dugaan kecurangan tersebut kubu Prabowo-Hatta meminta pada KPU untuk gelar pencoblosan ulang pada sejumlah TPS. “Mari bersama-sama kita pantau. Kita tegakkan demokrasi yang jujur dari diri sendiri. Apa Jokowi-JK merasa nyaman menjadi Presiden dan Wakil Presiden dengan cara tidak jujur dan curang?” tutupnya. (cr1)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top