JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, tanggal 9 Juli 2014 bangsa Indonesia akan mengukir sejarah baru, yaitu Pemilu Presiden (Pilpres). Diharapkan Pilpres berlangsung damai dan demokratis, seperti pada Pilpres sebelumnya tahun 2004 dan 2009.
“Kita ingin agar sejarah yang kita ukir ini adalah sejarah yang indah. Mari kita laksanakan kembali Pilpres tahun ini juga dengan aman tertib dan lancar,” kata Presiden SBY usai pertemuan konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara yang diselenggarakan di gedung MPR RI, Senin (7/7/2014).
Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya masing-masing untuk memilih pasangan putra-putra terbaik bangsa sesuai kehendak saudara masing-masing. “Saya mengucapkan terimakasih kepada rakyat Indonesia yang pada tahun 2004 dan 2009 bisa berpartisipasi dengan baik, dan saya berharap lakukan yang baik itu untuk Pilpres tahun 2014 ini,” himbau SBY.
Kepada pasangan capres dan cawapres dan masing-masing tim sukses, Presiden mengajak untuk mengakhiri
kompetisi dan kampanye selama satu bulan ini yang di sana sini muncul ketengangan di antara kedua kubu. “Harapan kami setelah 9 Juli nanti bisa diakhiri. Karena rakyat setelah itu, rakyat ingin kehidupan menjadi pulih dan normal kembali,” kata Presiden SBY.
“Keteladan sangat diharapkan, baik dari pasangan capres-cawapres maupun tim sukses untuk betul-betul menghomati hasil Pilpres nanti dengan harapan pemungutan suara berlangsung secara baik dan kita cegah penyimpangan-penyimpangan yang tidak perlu yang tentu bukan itu yang diharapkan untuk dilaksanakan dalam pemilihan umum di negeri kita,” sambung Presiden SBY.
Presiden juga juga mengimbau pers dan media untuk menjadi bagian dari solusi. “Saya tahu bahwa demokrasi itu memang memunculkan dinamika. Di saat-saat tertentu, kompetisi begitu keras, tetapi peran pers yang benar dan konstruktif, justru bisa meneduhkan suasana dan bukan sebaliknya,” katanya.
Kepada jajaran pimpinan Polri bersama TNI diingatkannya untuk mengemban tugas dengan sebai-baiknya,
profesional, netral dan adil. Cegah kekerasan apa pun dan kemudian membantu penyelenggara pemilu agar berlangsung dengan baik dan terbebas dari pelanggaran apapun, dan tentunya terbebas dari kemungkinan
terjadinya benturan dan kekerasan fisik.
“Insya Allah kalau semua ini kita jalankan, kita akan mengukir sejarah yan indah, sejarah yang baik,
menandai perjalanan demokrasi di negeri ini, yang makin kedepan makin berkualitas, makin baik dan menunjukkan tingkat kematangan berpolitik bangsa Indonesia,” kata Presiden. (chan)