PADANG – Kegiatan debat Calon Presiden (Capres) yang ketiga kalinya dilaksanakan pada Senin (23/6) oleh KPU RI, ternyata tidak membawa pengaruh yang signifikan untuk para pemilih di Sumbar dalam menentukan pilihannya.
Pengamat politik dari Universitas Negeri Padang (UNP) Eka Vidia, Selasa (24/62014) menjelaskan bahwa pemilih itu terdapat beberapa jenis, salah satunya pemilih fanatik adalah pemilih yang tidak terpengaruh oleh isu atau debat yang dilakukan oleh siapapun karena ia sudah yakin dengan pilihan yang telah ditentukan sejak semula.
Sedangkan pemilih yang menjadikan debat sebagai referensi untuk mereka memilih nanti, dikarenakan mereka hanya mengetahui calonnya secara sepintas. Jadi ketika menemui hal-hal baru yang berkaitan dengan calon pada debat tersebut, ini akan menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan.
“Nah satu sisi ada juga pemilih atau masyarakat yang kesannya tidak mau tahu dengan debat atau sejenisnya. Jadi, ada atau tidak ada debat baginya tidak menjadi masalah atau sesuatu yang mereka tunggu,” jelas Eka.
Terkait pengaruh dari debat ke tiga yang telah digelar, ia mengatakan tentunya ada pengaruhnya namun tidak terlalu signifikan. Bagi beberapa masyarakat mungkin debat ini mereka tunggu-tunggu untuk mengetahui lebih dekat calon yang akan dipilihnya nanti.
“Namun tidak dipungkiri bahwa yang paling penting adalah figur dari seorang calon tersebut di mata masyarakat. Jadi debat ini tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap masyarakat menetukan pilihannya,” tambahnya.
Terpisah, pengamat politik dari IAIN Imam Bonjol M Taufik mengatakan hal yang sedikit berbeda, dari pengamatannya debat capres yang dilakukan hanya berpengaruh terhadap kalangan masyarakat menengah ke atas.
“Pada debat ketiga yang dilakukan, malah tidak terlihat seperti debat sesungguhnya. Yang terlihat pada debat tersebut seperti berdialog saja, tidak terjadi argumentasi dari masing-masing,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk masyarakat awam tentunya tidak akan bisa mencerna semua yang ada dalam debat tersebut. Namun untuk kalangan menengah ke atas atau politisi, mereka sudah terarah jadi pembahasan tersebut akan cepet dicerna.
Terkait pengaruh debat di mata masyarakat Sumbar, ia mengatakan pencitraan yang dibangun oleh kedua calon di masyarakat selama ini akan mempengaruhi masyarakat. (chan/hal)