
Kondisi seperti inilah yang terus dirasakan para siswa di SD Lokal Jauh SDN 40 Desa Batang Kepulauan Meranti, Riau.
KALAU dilihat secara sekilas, mungkin tidak ada yang menyangka bangunan yang sangat sederhana itu adalah sebuah sekolah. Kondisi fisiknya yang sangat pas-pasan, sama sekali tidak menunjukkan gedung itu adalah sebuah sekolah. Namun begitulah kenyataannya.
Meski secara fisik mungkin lebih tepat dikatakan gubuk, namun di situlah sekitar 30 orang bocah Dusun Nyatuh, Desa Batang Meranti, Kecamatan Pulau Merbau, Kepulauan Meranti, Riau menuntut ilmu setiap hari. Sekolah itu merupakan SD lokal jauh dari SDN 40 Desa Batang Meranti.
Saat ini kondisinya masih sangat memprihatinkan. Bangunan itu beratap daun rumbia, berdinding papan dan beralaskan tanah debu. Saat belajar, tak jarang anak-anak terpaksa menghirup debu.
Kondisinya akan semakin lebih parah jika musim hujan. Di mana lokasi sekolah akan berubah menjadi kubangan lumpur. Sebab, lazimnya tanah gambut, jika terkena hujan, maka seketika akan berubah menjadi bubur. Kondisi seperti inilah yang terus dirasakan para siswa di sekolah itu.
Terkait kondisi ini, warga sangat berharap Pemerintah Kabupaten Meranti segera membangun gedung sekolah yang layak. Tidak itu saja, warga juga berharap segera dibangun jalan poros ke dusun itu. Dengan demikian, diharapkan aktivitas maupun perekonomian masyarakat bisa berjalan lebih baik.
“Itulah yang selalu kami tunggu. Kami sangat berharap anak-anak kami bisa sekolah di gedung yang layak. Begitu juga kalau dibangun jalan poros, aktivitas masyarakat di sini akan lebih baik lagi, khususnya untuk transportasi,” ungkap Nur Efendi, warga Dusun Nyatuh
Menurutnya. saat melakukan kampanye di kecamatan itu, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kepuluan Meranti pernah mengatakan, pembangunan gedung sekolah dan infrastruktur dasar lainnya akan dijadikan sebagai program prioritas kalau mereka duduk.
Saat ini, jabatan tersebut bahkan sudah hampir berakhir. Namun pembangunan sarana dan prasarana dasar tersebut, seperti sekolah yang layak, belum kunjung direalisasikan.
“Masyarakat Dusun Nyatuh dan Desa Batang Meranti masih menaruh harapan besar terhadap Pak Irwan dan Pak Masrul. Sebelum berakhir masa jabatan, kita harapkan perbaikan sarana sudah sampai ke sini,” harapnya.
Ditambahkannya, dari sekolah jauh di Dusun Nyatuh menuju sekolah Induk di Desa Batang Meranti berjarak lebih kurang 4 kilometer. Jarak dengan kondisi jalan tanah bergambut itu juga sangat sulit dilalui, terutama saat musim hujan.
Jalan itu akan berubah menjadi kubangan kerbau jika sedang musim penghujan. Sebaliknya, jalan itu akan menghasilkan debu pekat tebal yang mengancam kesehatan manusia di saat musim panas seperti saat ini.
“Kami masyarakat di sini sangat berharap janji pemerintah segera direalisasikan. Khusus jalan, setidaknya bisa dibangun melalui pembangunan rabat beton atau semenisasi,” tambah Nur lagi. (chan/hr)
