Polhukam

Dubes Bukan Tenaga Pemasaran

mahfudz sJAKARTA – Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan tugas duta besar di luar negeri bukan sebagai tenaga pemasaran seperti yang dinyatakan capres Joko Widodo dalam debat capres Minggu (22/6) malam.

“Kita harus pahami, duta besar itu bukan tenaga marketing, tetapi kedutaan besar kita punya tugas memfasilitasi semua langkah memasarkan produk Indonesia ke luar negeri,” katanya di Gedung DPR RI di Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Dalam debat antarcapres Prabowo Subianto dan Joko Widodo pada Minggu (22/6) malam bertema “Politik Internasional dan Ketahanan Nasional” antara lain membahas peran duta besar Indonesia di luar negeri.

Joko Widodo mengemukakan terkait Komunitas Masyarakat ASEAN yang mulai berlaku 2015 para duta besar harus bisa berperan sebagai “marketer” atas produk Indonesia agar bisa diterima di seluruh negara ASEAN dengan melakukan diplomasi perdagangan Indonesia harus diperkuat dengan menjadikan duta besar sebagai pemasaran yang mampu menjual produk daerah.

Menurut Mahfudz, tenaga pemasaran adalah para pejabat teknis kementerian terkait dan dikoordinasikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia.

“Kita jangan membalik atau menyederhanakan diplomasi ekonomi dengan mengubah tugas dubes itu jadi tenaga pemasar, menurut saya secara teoritik itu tidak tepat,” katanya.

Ketua Komisi yang membidangi masalah luar negeri, pertahanan, intelijen, komunikasi dan informatika itu menambahkan Kementerian Luar Negeri sudah melakukan langkah yang signifikan dalam permasalahan diplomasi perdagangan namun proses tersebut tidak mudah.

“Kementerian Luar negeri sudah melakukan tindakan dengan pendekatan dialog dan diplomasi, Indonesia banyak menginisiasi ‘code of conduct’ mekanisme di Asean bersama Tiongkok dan pihak lain yang terkait. Namun langkah tersebut belum mencapai hasil yang menggembirakan,” kata Mahfudz. (wi/ant)

2 Comments

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top