JAKARTA – Ketua DPP Partai Hanura, Elza Syarief mencurigai mitra koalisi pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK memaksa ketua umunya Wiranto mengeluar pernyataan yang mendiskreditkan capres nomor urut 1 Prabowo Subianto dengan isu penculikan tahun 1998.
“Saya dekat dengan Pak Wiranto dan saya menggumi ajaran hati nuraninya. Karena itu saya sangat terkejut dengan pernyataan itu dan sangat berbeda dengan karakter Pak Wiranto selama ini,” ungkap Elza di Jakarta, Senin (23/6/2014).
Menurut dugaan Elza, langkah itu dilakukan Wiranto karena didesak oleh koalisi pengusung pasangan Joko Widodo-JK. “Posisi tawar Hanura dalam koalisi itu lemah sekali, maka Wiranto terpaksa mengikuti mereka,” kata Elza.
Elza mengungkapkan, keberadaan Hanura dalam koalisi pendukung Jokowi-JK hanya menjadi anak tiri dan hal tersebut terlihat jelas dari absennya nama kader Hanura di dalam rancangan kabinet Jokowi-JK yang beredar. Padahal alasan Wiranto mendukung Jokowi-JK dengan harapan kader Hanura bisa masuk kabinet.
“Saya sangat bangga dengan pemikiran Pak Wiranto itu, tapi saya tidak ingin Hanura dianggap mencari jabatan dengan cara-cara yang tidak benar,” ujar Elza Syarief. (chan)