Opini

Syahwat Kekuasaan

ALHAMDULILLAHIRABBIL’ALAMIN. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad tercinta dan keluarganya serta para sahabat yang mulia.

Ketahuilah, Islam datang untuk menyatukan segala perbedaan, yakni perbedaan suku, etnis, golongan, warna kulit, dalam sebuah ikatan aqidah yang kokoh. Islam mempersaudarakan semua perbedaan itu. Sehingga jiwa, raga, darah, harta, dan kehormatan sesama muslim haram bagi sesamanya. Demikian telah disabdakan Rasulullah saw kepada ummat yang mulia ini.

Namun kemudian, paham demokrasi datang dari negeri antah-berantah, menghancurkan segala pertalian dan persaudaraan. Seakan-akan persaudaraan sesama muslim tiada artinya. Ketahuilah persaudaraan sesama muslim adalah pertalian yang kokoh, bukan fatamorgana. Tapi lihatlah, demokrasi mencabiknya; saling merendahkan sesama muslim, mecela, menggunjing, dan pada akhirnya kehormatan sebagian kaum muslimin ditemukan di trotoar-trotoar jalan raya negeri ini. Bahkan dijadikan sebagai bisnis oleh konglomerat media massa.

Pemikiran Aristoteles dan Plato dilahirkan dari Alam Barzakh, padahal ide mereka tidak bisa dipertanggungjawabkan keshahihannya secara ilmiah, oleh satu ilmuan pun sampai detik ini. Ide-ide mereka yang dangkal, kemudian dibubuhi dengan miliaran kebohongan. Maka terciptalah sistem yang disebut demokrasi yang pada hakikatnya merusak tatanan sosial dan persaudaraan seiman. Ketahuilah, sistem demokrasi adalah sistem yang paling jahil, melebihi kejahiliyaan orang-orang Arab sebelum kedatangan Islam. Maka wahai kalian para pemimpin dan calon pemimpin, jangan menambah lagi kejahiliyaan itu.

Namun sedikit sekali orang mengambil pelajaran. Justru yang terjadi adalah, partai politik tumbuh dalam sistem demokrasi dengan beragam idiologi. Mereka akhirnya terbagi dalam kelompok-kelompok yang sulit disatukan. Yang memimpin cenderung menindas. Yang tertindas cenderung berontak. Mudah menumpahkan darah, melecehkan kehormatan, dan memutuskan hubungan silaturahim. Dengarlah, Allah Ta’ala berfirman:

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dila’nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci? Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.” (QS. Muhammad, 47: 22-25).

Siapapun yang berkuasa hendaknya tidak memutuskan hubungan silaturahim dan tidak membuat kerusakan di muka bumi. Begitu juga rakyatnya. Ancaman Allah Ta’ala jelas dan nyata. Orang-orang yang berkuasa kemudian membuat kerusakan dan memutus hubungan silaturahim adalah orang-orang yang dilaknat oleh Allah Ta’ala. Ditulikan telinga mereka. Dibutakan penglihatan mereka. Hati mereka terkunci. Sehingga tidak ada cahaya pada qalbunya. Tidak ada cahaya di dadanya. Hatinya tidak disinari oleh nur yang haq. Kemungkinan yang ada di dalam dirinya adalah syahwat kekuasaan yang naik sampai pada ubun-ubun. Atau dendam kusuma yang harus dibalas supaya terbayarkan. Sehingga ditelpon sesama muslim pun tidak mau dijawab. Padahal ia belum berkuasa. Allah Ta’ala berfirman:

“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS. Ra’ad, 13: 25).

Mereka mengira bahwa kekuasaan yang mereka pegang, dan pengawal-pengawal setia, fans yang mereka miliki, akan di bawah sampai ke alam kubur? Sesungguhnya hanya orang-orang yang dangkal pemikirannya saja yang berpespektif demikian. Ketahuilah Allah swt mempergilirkan kekuasaan dan masa-masa kejayaan di antara manusia. Supaya manusia mengambil pelajaran. Hari ini engkau dipuja puji, besok bisa jadi kamu terjungkal oleh fans fanatikmu sendiri. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran).” (QS. Ali-Imran, 3: 140).

Di manakah Kerajaan Bizantium? Di manakah Kerjaan Romawi? Di manakah Kerjaan Persia? Di manakah Raja Namrud yang zalim? Di manakah kaisar dan kisrah yang dipertuan-agungkan? Di mana Kerjaan Nusantara? Di manakah kerajaan Banten? Di manakah kerjaan Samudra Pasai? Di manakah raja-raja yang berkuasa selama hayat mereka? Di manakah para diktator? Di manakah orang-orang yang selalu memenangkan setiap pertempuran?

Semua tinggal kenangan. Hanya lembaran-lembaran sejarah yang menyingkap masa-masa emas mereka. Siapa yang berbuat baik saat berkuasa, akan menjadi buah tutur yang baik bagi manusia. Dan siapa yang memimpin dengan zalim, akan menjadi buah bibir yang buruk sepanjang masa.

Ketahuilah, jika periode jabatan tidak membatasimu, maka tanah yang akan memenuhi lambungmu sehingga syahwat kekuasaanmu hilang. Maka digantikan dengan penguasa lain. Tidak ada sesuatupun yang abadi. Kekuasaan, kejayaan, kesenangan, dipergilirkan kepada manusia. Kehancuran, kesedihan, juga dipergilirkan di antara manusia. Maka jangan angkuh, janganlah congkak dengan apa yang ada pada genggaman tanganmu. Karena sesungguhnya ia mudah lepas.

Aduhai, buruk sekali perangai orang seperti ini. Semoga negeri ini dilindungi oleh Allah Ta’ala dari orang-orang yang serakah terhadap jabatan dan kekuasaan. Semoga Allah Ta’ala melindungi negeri dari orang-orang yang mana ‘syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka’. Angan-angan mereka terhadap kekuasaan, angan-angan mereka terhadap kemewahan dunia, angan-angan mereka tehadap kemuliaan di mata makhluk. Semoga Allah Ta’ala menentukan yang terbaik bagi kelanjutan masa depan generasi ini. Dan segala puji hanya kepada Allah Ta’ala. [Abdullah Taufik Kadafik Namakule/Ambon Ekspres]

801 Comments

801 Comments

  1. Pingback: Google

  2. Pingback: Homepage

  3. Pingback: Google

  4. Pingback: Google

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top