Pengawasan

Bambang Soesatyo: Konspirasi Besar Otaki Penyelundupan BBM

bamsoetJAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah aparat keamanan yang telah menggagalkan aksi penyelundupan minyak mentah dan BBM dari kapal MT Jelita Bangsa di perairan Karimun, Kepulauan Riau pada awal Juni 2014 lalu. Meskipun demikian Bambang berpendapat aksi penggagalan tersebut bukan kejutan besar, mengingat penyelundupan BBM sudah merupakan konspirasi besar.

“Masyarakat kini sudah meyakini bahwa ada konspirasi besar yang mengotaki penyelundupan BBM selama ini,” kata Bambang Soesatyo dalam siaran persnya, Senin (16/6).

Bambang mengatakan, setidaknya ada beberapa indikasi adanya konspirasi tersebut. Pertama, para pelaku yang tidak pernah jera sehingga penyelundupan terus terjadi. Kedua, para pelaku yang tertangkap hanya dikenai denda, tidak pernah diganjar sanksi pidana.

“Ketiga, identitas penyelundup tak pernah dipublikasikan,” ungkapnya.

Menurutnya, institusi penegak harus memberi respons maksimal terhadap konspirasi penyelundupan BBM. Jika terus minimalis seperti selama ini, masyarakat akan curiga bahwa oknum pimpinan institusi penegak hukum menjadi bagian dari konspirasi itu.

“Kalau penegak hukum responsif, kasus ini layak jadi momentum mengungkap konspirasi penyelundupan BBM itu. Sebaliknya, jika minimalis seperti selama ini, kasus besar ini akan segera dilupakan. Para pelakunya hanya diganjar sanksi denda, dan setelah itu persoalan dianggap selesai. Dengan respons yang begitu minimalis, bisa dipastikan bahwa penyelundupan BBM akan terus terjadi,” tambah Bambang.

Penyelundupan BBM, lanjut Bambang, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi sudah mempermalukan pemerintah dan institusi penegak hukum. Penyelundupan BBM sudah berlangsung tahunan dengan total kerugian negara yang sangat besar, tetapi pemerintah dan penegak hukum tak mampu mengatasinya.

“Karena itulah masyarakat meyakini bahwa penyelundupan BBM dilakukan oleh konspirasi yang melibatkan oknum birokrat lintas sektoral,” pungkasnya. (ap)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top