JAKARTA – Tokoh masyarakat Kawasan Timur Indonesia Petrus Selestinus mengatakan, jangan memojokkan lagu calon presiden (capres) Prabowo dengan isu kasus pelanggaran HAM karena secara tegas Prabowo sudah menjawabnya.
Kepada wartawan saat menyampaikan sikap politik masyarakat Indoensia Timur yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia Timur (PIT) di Jakarta, Selasa (10/6/2014), Petrus mengatakan bahwa soal isu pelanggaran HAM yang selalu “dituduhkan” kepada Prabowo sudah ditanyakan oleh Jusuf Kalla (JK) dalam debat Capres dan langsung dijawab oleh Prabowo.
“Itu sudah dijawab dengan tegas dan bertanggungjawab oleh Prabowo, agar hal itu ditanyakan langsung pada atasannya,” kata mantan pengacara Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) kasus kerusuhan 27 Juli 1996 itu.
Seharusnya kata Petrus, masalah pelanggaran HAM tersebut ditanyakan langsung kepada Presiden BJ Habibie, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Beliau-beliau sewaktu menjadi presiden seharusnya menyikapi pelanggaran HAM tersebut, sehingga tidak selalu menanyakan dan memojokkan Prabowo,” ujar Petrus yang turut didampingi tokoh masyarakat Indonesia Timur Laode Ida yang juga Wakil Ketua DPD RI.
“Apakah negara ini sudah lemah? Sebagai presiden kan, mereka bisa menginstruksikan Kepolisian, Kejaksaan Agung, dan Komnas HAM untuk mengusut apa yang disebut pelanggaran HAM itu. Jangan selalu ditanyakan ke Prabowo,” tegasnya.
Sedangkan Laode mengakui bahwa suara dukungan dari PIT masih terpecah pada kedua pasangan capres (Prabowo–Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla) .
Karena itu kata Laode, pihaknya masih akan terus mengkaji dengan diskusi langsung dengan kedua capres tersebut sampai pada akhirnya harus memastikan sikap dukungan tersebut yang berpihak pada Indonesia Timur. ”Kami sudah bertemu dengan Pak Jusuf Kalla, dan mungkin nanti dengan yang lain,” tambahnya. (chan/mun)
