JAKARTA – Indonesia mengusulkan 4 draft resolusi dalam sidang Standing Committee on Economic Affairs Asian Parliamentay Assembly (APA) di Jakarta pada 3 – 4 Juni 2014, yaitu resolusi integrated energy market, resolusi allevating popverty, resolusi environmental issue, global warning, climate change and planning billions of threes throught Asia, dan resolusi international financial affairs for the countries of APA member parliaments dan telah dibahas dalam dua sidang APA ini.
“Dengan 4 resolusi itu, APA didorong untuk melakukan penguatan kerjasama antar negara-negara APA dalam melakukan penguatan ekonomi nasional dan regional dari bahaya krisis ekonomi, baik di tingkat regional maupun global,” kata Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Surahman Hidayat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Selain itu ditekankan agar masing-masing anggota APA dapat melaksanakan pendekatan pembangunan berkelanjutan dalam paradigma pembangunan nasionalnya, sehingga bisa menghindarkan diri dari perubahan iklim, pemanasan global, degradasi dan deforestasi-penggundulan hutan.
Sedangkan dalam draft allevating poverty in Asia, semua anggota APA menyepakti tentang perlunya keterlibatan aktif parlemen untuk turut menuntaskan kemiskinan melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan. “Dalam draft integrated energy market, ditekankan perlunya mekanisme bersama melalui ide Asian integrated energy market, yang akan dapat mengurangi resiko ketiadaan pasokan energi dalam konteks distribusi, penggunaan maupun preservasinya,” pungkas Surahman.
Sementara itu menurut anggota Komisi I DPR asal PDIP Evita Nursanty, sidang APA ini tidak membahas ancaman ekonomi global terkait krisis di Timur Tengah, Ukraina, Vietnam, Thailand, dan lain-lain. Seperti diketahui selama ini terjadi perang saudara dan krisis di Suriah, Afrika, Ukraina, Thailand, Vietnam, Thailand dan lain-lain yang melibatkan Amerika Serikat dan Rusia.
Sidang Standing Committee on Economic and Sustainable Development Affairs Asian Parliamentary Assembly (APA) dibuka Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dihadiri Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Surahman Hidayat, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto dan juga diikuti delapan anggota delegasi dari Indonesia.
Sidang APA dihadiri 47 delegasi dari 12 negara anggota Asian Parliamentary Assembly (APA) atau Majelis Parlemen Asia (MPA), yakni Arab Saudi, Pakistan, Indonesia, Sri Lanka, Bahrain, Yordania, Iran, Kamboja, Turki, Malaysia, Siprus dan Tiongkok. (mun/chan)