JAKARTA – Dubes Najib Riphat Kesoema Dubes RI untuk Australia yang sebelumnya sempat ditarik kembali ke tanah air, sebagai bentuk sikap protes Pemerintah Indonesia dalam kasus penyadapan, saat ini di kabarkan telah ditugaskan kembali di Canberra.
Saat rapat kerja dengan Menlu Marty Natalega di DPR, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Tantowi Yahya memanfaatkan momen ini, mempertanyakan atas kabar tersebut.
“Kami mendapat informasi bahwa Dubes kita Pak Najib Riphat sudah kembali bertugas kembali Adiustralia. Benarkah demikian Pak Menlu,” ujar Tantowi Yahya saat raker dengan Menlu di ruang komisi I DPR RI, Selasa (03/06/2014).
Lebih lanjut Tantowi mempertanyakan dasar yang di pakai Pemerintah, telah mengembalikan Dubes Najib Riphat Kesoema Dubes RI kembali bertugas Australia.
Terutama terkait dasar penarikan Dubes Najib Riphat sebelumnya, dilakukan sebagai sikap protes kasus penyadapan. Dimana kemudian atas kasus ini, Presiden SBY meminta adanya pembekuan sejumlah kerjasama, seperti kerjasama bidang pertahanan dan penangan imagran pencari suaka. Sehingga Presiden SBY minta adanya kesepakatan kerjasama baru dalam bidang kerjasama pertukaran informasi yang lebih jelas.
“Dulu kan saat Dubes kita Pak Najib Riphat ditarik pulang kembali ke tanah air, tidak lepas dari dukungan politik dari DPR. Karenanya saat Pak Najib Riphat ini dikembalikan lagi bertugas di sana, mestinya itu juga disampaikan dan dijelaskan ke DPR,” ujarnya.
Terutama yang perlu DPR tau, kata Tantowi, ada dasar dan alasannya seorang Najib Riphat dikembalikan lagi bertugas di Australia itu. Apakah artinya sudah ada perbaikan dan komitmen dari pihak Australia, dalam kerjasama sejumlah bidang yang sebelumnya di bekukan tersebut.
“ ini apakah artinya,sudah tercapai perbaikan kerjasama yang lebih baik lagi dengan Australia. Termasuk apakah sudah ada kesediaan Australia untuk tidak menyadap lagi pada Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Menlu Marty menyampaikan permohonan maaf pada Parlemen atas upaya pengembalian Dubes Najib Riphat Kesoema bertugas kembali ke Australia dalam upaya pemulihan hubungan.
“ Kami minta maaf, jika sebelumnya belum sempat menyampaikan informasi atas pengembalian Pak Najib kembali bertugas ke Australia. Namun dalam kesempatan ini dapat kami sampai kan dan jelaskan mengenai masalah ini,” tegasnya.
Bahkan kata Marty, Rabu besok Presiden SBY akan melakukan pertemuan informal dengan PM Australia yang akan berlangsung di Pulau Batam. Namun soal agenda pertemaun tersebut, Marty mengaku tidak mengetahai tema yang akan dibahasnya.
“Dalam upaya pemulihan gubungan dengan Australia itu, maka besok Bapak Presiden SBY akan melakukan pertemuan tidak resmi di Batam. Soal agenda pertemuan itu, kami belum mengetahuinya. Namun dapat kami informasikan, pertemuan itu memang dalam rangka upaya pemulihan hubungan dengan Australia,” tegasnya.(wal)
