JAKARTA – Kemiskinan merupakan permasalahan serius di hampir seluruh penjuru dunia, tak terkecuali kawasan Asia. Isu tersebut menjadi fokus pembahasan DPR RI bersama perwakilan parlemen Arab Saudi, Pakistan, Sri Lanka, Bahrain, Yordania, Iran, Kamboja, Turki, Malaysia, Siprus dan Tiongkok yang tergabung dalam wadah Asian Parliamentary Assembly (APA).
“Sidang ini mengambil tema pengentasan kemiskinan, mengingat kemiskinan masih menjadi masalah utama di Asia,” kata Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Pramono Anung Wibowo, dalam pidato pembukaan Sidang APA, Selasa (3/6), di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Berdasarkan data Asian Development Bank (ADB), sambung Pramono, di Kawasan Asia terdapat sekira 900 juta jiwa yang hidup dalam kondisi kemiskinan parah (extreme poverty). Sehubungan dengan itu, diharapkan sidang APA dapat merumuskan langkah bersama guna memadukan pendekatan pembangunan berkelanjutan untuk mengentaskan kemiskinan.
“Selain soal pengentasan kemiskinan, sidang juga akan membahas isu-isu ekonomi terkini di kawasan Asia terutama yang terkait pemanasan global dan perubahan iklim, sumber daya energi termaduk energi baru dan terbarukan, serta kerja sama bidang keuangan antar anggota APA,” imbuh Pramono.
Beberapa draf resolusi usulan Indonesia yang dibahas dalam sidang ini antara lain Integrated Energy Market in Asia, Alleviating Poverty in Asia, Enviromental Issues, Global Warming, Climate Change and Planting Billions of Trees troughout Asia, dan International Financial Affairs for the Countries of APA Member Parliement. Nantinya, draf resolusi akan dibawa dalam Sidang Umum APA ke-7, Desember 2014, di Kamboja.
Pramono Anung menambahkan, sidang ini bakal memberi banyak manfaat bagi Indonesia, misalnya saja pembahasan solusi dari masalah perubahan iklim dan pemanasan global. Pasalnya, yang merasakan dampak paling besar dari perubahan iklim adalah negara pesisir pantai, kepulauan, dan negara berkembang seperti di Kawasan Asia Tenggara.(fk)