Jakarta – Jelang berlangsungnya pemilihan presiden 2014, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendapat tambahan dukungan dari kalangan pelajar yakni Jaringan Pelajar Nahdliyin (JPN). Dukungan itu timbul karena yakin Jokowi-JK punya kepedulian pada pengembangan pendidikan dan pesantren, melalui sembilan program prioritas atau nawa cita.
“Kami dari para pelajar jaringan Nahdliyin memiliki harapan besar pada pasangan Bapak Jokowi-Bapak Jusuf Kalla. Karena itulah, pada hari ini, kami sudah bersepakat mendeklarasikan Jaringan Pelajar Nahdliyin (JPN) serta memberikan dukungan kepada kader Nahdliyin yang peduli terhadap pendidikan dan pesantren, yakni Ir. H. Joko Widodo – Drs. H.M. Jusuf Kalla,” kata Koordinator Nasional JPN Khaerul Anam Harisah, yang juga menjabat Ketua Umum IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), di Jakarta, Rabu (28/5).
Khaerul melanjutkan, beberapa tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depan adalah krisis keteladanan, kepribadian bangsa yang pudar dan kemandirian bangsa. Dengan kondisi tersebut, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang memberikan jalan keluar dari permasalahan, tentu dengan pendekatan kemanusiaan dan dialog. JPN melihat sosok Jokowi dan JK adalah yang paling tepat untuk menjawab tantangan itu.
“Rekam jejak pendekatan kemanusiaan beliau berdua dalam menyelesaikan masalah sudah terbukti. Perdamaian Aceh, penertiban pasar di Jakarta, kampung deret dan banyak lagi contoh yang lain,” imbuhnya.
Senada dengan rekannya, Farida Farichah selaku Sekretaris Nasional Jaringan Pelajar Nahdliyin, juga yakin Jokowi JK dapat menyelesaikan masalah kepribadian bangsa yang semakin pudar, yakni dengan menghidupkan kembali budaya gotong royong, dan melibatkan masyarakat dalam mengawal setiap kegiatan pembangunan.
Adapun untuk mewujudkan kemandirian bangsa, pasangan Jokowi-JK bakal menjawab dengan implementasi Tri Sakti; pertama berdaulat secara politik, kedua berdikari secara ekonomi, dan ketiga berkepribadian secara sosial-budaya.
“Gotong royong, Tri Sakti dan revolusi mental yang dicetuskan dan diusung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan langkah konkret untuk mengembalikan jati diri bangsa. Ini sangat baik dan patut kita implementasikan,” tegas Farida Farichah.
Demi terwujudnya harapan itu, JPN telah menyiapkan relawan dan gerakan pemenangan pasangan Marhaen-Nahdliyin di 34 Provinsi dengan target pemilih pemula yang berjumlah hampir 40 juta orang. (fk)