PADANG — Sekitar 10.000 orang atau 20 persen guru tingkat sekolah dasar (SD) di Sumatera Barat masih belum menyelesaikan studi sarjana. Sementara, tahun 2015, pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan seluruh guru dari SD hingga SMA sudah berijazah sarjana.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sumatera Barat Desember 2013, terdapat 53.396 guru SD. Artinya, sekitar 10.000 ribu guru belum memiliki ijazah S1. Kemudian sebanyak 23.440 guru SMP, 12.103 guru SMA dan 7.920 guru SMK sudah memiliki ijazah S1.
“Kebanyakan guru yang masih belum S1 itu tersebar di kabupaten di Sumbar. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah sudah menyediakan anggaran untuk menyekolahkan guru itu kembali. Selain itu juga ada yang sekolah kembali dengan menggunakan anggaran sendiri. Kalau untuk jejang SMP dan SMA semua guru sudah S1,” terang Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Syamsulrizal usai mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di halaman depan kantor gubernur Sumbar, Senin (20/5/2014).
Dikatakan Syamsulrizal untuk meningkatkan mutu pendidikan, peningkatan kapasitas guru menjadi perhatian saat ini. Namun untuk mencapai target 100 persen guru sudah S1 pada 2015 nanti, menurut Syamsulrizal tidak akan terepnuhi seutuhnya. Karena ada guru yang usianya sudah 58 tahun.
Salah satu cara yang tepat bagi guru SD ini untuk melanjutkan pendidikan tanpa menganggu aktivitas mengajar adalah mengambil kuliah di Universitas Terbuka. Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyerahkan penghargaan kepada kabupaten dan kota yang mengelola dunia pendidikan di daerahnya dengan baik dan mengirim siswa terbanyak ke perguruan tinggi pada tahun 2013.
Kota Payakumbuh menjadi daerah terbanyak mengirim siswa ke perguruan tinggi. Yaitu sekitar 69 persen atau 800 orang dari 1.256 siswa yang lulus SMA. Disusul Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, dan Kabupaten Padang Pariaman pada posisi berikutnya.
Sementara kota yang dianggap terbaik dalam mengelola pendidikan adalah Kota Bukittinggi, disusul dengan Kota Padang dan Kota Padang Panjang. Di tingkat kabupaten, daerah pengelola pendidikan terbaik adalah Kabupaten Tanah Datar.
Di peringkat selanjutnya diraih oleh Kabupaten Solok dan Kabupaten Agam. Penghargaan kepada daerah terbaik ini diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno didampingi Wakil Gubernur Muslim Kasim dan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Syamsulrizal kepada kepala daerah penerima penghargaan. (chan/hal)
