Jakarta – Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Mukhammad Misbakhun mengungkapkan, sampai saat ini belum ada opsi yang bersifat final dalam berkoalisi sehubungan Pilpres 2014. Namun, ia tak menepis jika memang ada beberapa tim Partai Golkar yang melakukan komunikasi dengan poros calon presiden yang sudah ada.
“Kalau saat ini berkembang wacana Partai Golkar akan berkoalisi dengan Partai Demokrat, hal tersebut belumlah final dan baru sebatas membuka opsi adanya opsi poros baru diluar opsi poros Koaliasi PDI Perjuangan, PKB, Nasdem yang mengusung Jokowi sebagai Presiden, dan poros Koalisi Gerindra, PAN, PPP, PKS yang mengusung Prabowo sebagai Presiden,” ujarnya, Sabtu (17/5), di Jakarta.
Misbakhun menambahkan, terlalu awal disimpulkan bahwa Partai Golkar sudah menentukan akan membentuk poros baru dengan Partai Demokrat karena masih ada forum Rapimnas Partai Golkar tanggal 18 Mei 2014 besok yang akan memutuskan arah ke mana koalisi Partai Golkar sebagai partai pemenang kedua Pileg 2014 dalam Pilpres 2014. Apalagi sangat kecil peluang Partai Golkar berkoalisi dengan partai yang kalah.
“Yang akan menjadi pertimbangan utama Partai Golkar adalah bagaimana menjaga martabat dan marwah Partai Golkar sebagai partai besar harus tetap terjaga pada Pemilu 2019 yang akan dijalankan secara serentak sesuai putusan Mahkamah Konstitusi sehingga konstelasi koalisi 2014 tentunya akan mempengaruhi jalannya arah Partai Golkar ke depan,” imbuhnya.
Untuk itu, lanjut calon anggota DPR RI periode 2014-2019 tersebut mrnegaskan, Partai Golkar harus mengarahkan koalisinya ke poros yang paling besar peluangnya untuk menjadi pemenang pada Pilpres 2014 ini.
“Opsi Partai Golkar untuk bergabung dengan koalisi PDIP, PKB dan Nasdem yang mengusung Jokowi sebagai Capres, yang mungkin menjadi opsi paling besar dipilih untuk diputuskan dalam Rapimnas Partai Golkar besok,” pungkasnya. (wp/fk)