HeadLine

Dokter Pergi Kongres, Pasien Terlantar

rsud kepriTANJUNGPINANG – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kepri kembali dipersoalkan. Kali ini seorang pasien bernama Riow Cahyadi Putra terlantar gara-gara seluruh dokter bedah di rumah sakit itu pergi kongres.

Warga Jalan Taman Bahagia, Tanjungpinang ini harus menunggu empat jam di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Informasi yang ia dapatkan adalah seluruh dokter bedah rumah sakit itu tengah mengikuti kongres di Jakarta. Padahal, dia menderita penyakit usus buntu akut yang harus segera dioperasi.

Seorang kerabat Robby mengatakan kepada koran ini, Robby masuk ke IGD sejak pukul 05.00 WIB. “Waktu datang, abang saya langsung dikasih infus. Tapi setelah hampir tiga jam abang saya tidak juga ditangani. Padahal dia menderita penyakit usus buntu yang akut, dan harus segera dioperasi,” ujarnya kepada Haluan Kepri, Kamis (15/5/2014).

Menurutnya, saat itu perawat jaga mengatakan bahwa semua dokter bedah tidak masuk karena sedang mengikuti kongres di Jakarta.”Ini yang kita sesalkan. Masa rumah sakit semewah itu tidak ada dokter cadangan,” keluhnya.

Ia juga mengatakan, menurut perawat pada hari itu hampir seluruh dokter baik di RUSD Kepri, RSUD Kota Tanjungpinang dan RSAL Tanjungpinang sedang kongres di Jakarta. “Abang saya terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam. Padahal abang saya hanya perlu dioperasi karena darah putihnya sudah naik. Itu saja,” kata dia.

Robby merasa sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Kepri karena tidak juga kunjung meningkat. “Semakin hari pelayanan di RSUP tidak juga kunjung membaik. Untuk apa kita punya rumah sakit mewah, kalau pelayanannya nol besar,” katanya kesal.

Saat hendak mengonfirmasi kasus itu ke pihak rumah sakit, perlakuan tidak menyenangkan juga diterima wartawan koran ini. Salah seorang petugas sekuriti di IGD menjawab dengan nada tinggi. “Ini kan hari libur, besok saja datang lagi, dokter ada kok. Sudah ya,” ketusnya.

Keluarga pasien lain, Andi, mengatakan petugas rumah sakit kerap tidak ramah kepada pasien dan keluarga. “Memang begitu. Saya kalau tidak butuh, tidak mau datang ke sini. Hampir semua petugas di rumah sakit itu tidak ada yang ramah sama pasien. Apalagi pasien kecil macam saya ini,” ujarnya.

Direktur RSUD Provinsi Kepri, dr Mochtar, membenarkan informasi mengenai dokter bedah di Tanjungpinang yang mengikuti kongres di Jakarta. “Seluruh dokter bedah yang ada baik di RSUD, RSUP, dan RSAL saat ini sedang mengikuti kongres ilmu bedah di Jakarta. Hari Minggu nanti semuanya sudah pada kembali,” jelasnya.

Saat ditanya terkait dokter pengganti, Mochtar mengatakan, tidak ada karena rumah sakit yang dipimpinnya masih kekurangan dokter bedah. “Kita hanya punya dua dokter spesialis bedah yaitu spesialis bedah umum dan spesialis bedah tulang,” ujarnya.

Dirujuk ke Batam

Namun, Ia mengatakan telah menginstruksikan petugas rumah sakit untuk merujuk pasien yang akan dioperasi ke rumah sakit di Batam. “Kalau ada pasien yang perlu dioperasi, terpaksa kita rujuk. Sudah saya pesankan untuk jangan ditangani, karena dokternya tidak ada,” tuturnya.

Muchtar menyampaikan, pihaknya kesulitan mencari tambahan dokter spesialis bedah, jika hal yang sama terjadi. “Kita sudah memasang iklan pengumuman di mana-mana, tapi memang untuk mendapatkan dokter spesialis bedah ini sulit,” tuturnya.

Upaya lain yang sedang dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan fakultas kedokteran. “Masalah kekurangan dokter bedah ini sudah menjadi masalah nasional,” ujarnya mengakhiri. (chan/hk)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top