DENPASAR – Wakil Ketua DPR RI Sohibul Iman, mengingatkan wartawan yang meliput sehari-hari di lingkungan DPR RI untuk selalu menjaga profesionalitas. Ia tidak mempermasalahkan wartawan dekat atau akrab dengan nara sumbar atau instansi tertentu, tapi harus tetap profesional dalam melakukan control.
“Wartawan boleh dekat dengan siapa saja. Tapi jangan sampai kedekatan itu dapat mempengaruhui tugas jurnalistik dan tidak lagi professional, ” kata Sohibul, saat membuka Press Gethering Wartawan Koordinatoriat DPR RI, di Denpasar Bali, Jumat malam (9/5/2014). Press Gethering diselenggarakan Bagian Pemberitaan Biro Humas Setjen DPR RI.
Namun kata dia, pers atau wartawan bukan berarti harus kaku sehingga tidak menjalin hubungan silaturahim. “DPR memang harus dikritik. Supaya dengan kritik itu dapat menjalin tugasnya dengan baik,” katanya.
Ia menceritakan, jalin hubungan silaturahim dengan menjalankan fungsinya dengan sungguh-sungguh, sebagaimana terjadi antara eksekutif legislatif. DPR tidak boleh lunak dalam menjalankan fungsinya saat berhadapan dengan pemerintah.
Hanya saja Sohibul Iman mengingatkan bahwa dalam menulis suatu berita, perlu memikirkan dampak positif dan negative dari berita yang dibuat. ”Untuk memberitakan sebuah berita wartawan harus memikirkan dampak, kelayakan berita dan segala pertimbangan lainnya,” kata Sohibul.
Sedangkan Sekjen DPR RI Winantuningtyastiti dalam sambutannya menginginkan terjalin keakraban dan hubungan dengan wartawan. Ia meminta wartawan tidak saja memberitakan hal-hal yang negatif di DPR, tapi juga hal yang positif. “Tentu saja tidak berita yang negatatif, tentu berita yang positif juga,” kata Winantuningtyastiti. (chan)