JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Harry Witjaksono mempertanyakan meninggalnya salah seorang tersangka kasus kejahatan seksual JIS (Jakarta International School) di Polda Metro Jaya. Ia menilai ada unsur kelengahan sehingga tersangka luput dari perhatian petugas.
“Sangat disayangkan bagaimana bisa tersangka yang dalam pemeriksaan dan pengawasan polisi bisa meninggal. Kasus JIS ini sedang mendapat sorotan masyarakat jadi penyelidikan lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi di kantor polisi harus disampaikan kepada publik,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Senin (28/4/2014).
Labih jauh menurut politisi Fraksi Partai Demokrat ini kasus JIS juga mendapat perhatian dunia internasional terlihat dari sejumlah liputan media asing. Baginya keberhasilan polisi mengungkap kasus ini juga penting bagi bangsa.
“Pengungkapan kasus ini sangat diharapkan oleh masyarakat sekaligus membawa nama baik bangsa dan negara Indoneisia,” tegas wakil rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VI, Kota Depok-Bekasi ini.
Sebagaimana dilaporkan media, Azwar satu dari lima tersangka ditemukan petugas dalam keadaan kritis di toilet Polda Metro Jaya. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, disela pemeriksaan tersangka minta izin untuk buang hajat.
Petugas luput memperhatikan ketika tersangka nekad meminum cairan pembersih kamar mandi. “Tersangka diduga meminum cairan tersebut untuk bunuh diri,” jelasnya. Upaya otopsi telah dilakukan namun pihak keluarga tidak memberikan izin.(chan)
