JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily merasa geram dengan kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi Jakarta International School (JIS). Bahkan dia meminta izin JIS dicabut.
“Jika Perlu cabut izin JIS,” tegas Ace saat rapat audiensi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta.Jumat (25/4)
Dia menilai kasus pelecehan seksual terhadap anak di JIS menjadi sebuah bukti adanya problem dari sebuah sistem perlindungan anak di sekolah atau lembaga tersebut.
“Adanya pelecehan seksual terhadap anak di lingkungan JIS baik di TK maupun SD, memang tidak memungkinkan anak betul-betul dihormati sebagai anak. Oleh karena itu menurut saya, tidak hanya TK yang memang tidak memiliki izin, SD nya bahkan lembaga atau yayasannya juga dicabut,” tegas Ace Hasan.
Ditambahkan Ace, jika belakangan terkuak adanya buron FBI pelaku Phedofilia yang kemudian memunculkan dugaan adanya sindikat Phedofilia internasional, ini harusnya menjadi perhatian pihak-pihak terkait, Kepolisian dan petugas yang menangani Phedofilia internasional.
Dengan kata lain, dilanjutkan politisi dari Fraksi Golkar, sistem deteksi dini perlindungan negara kita terhadap anak masih sangat lemah. Sehingga seseorang yang dianggap dunia internasional phedofilia saja, tidak bisa terdeteksi oleh pihak keamanan Indonesia. Ironisnya, ini baru diketahui belakangan. Padahal menurut Ace, setiap orang yang masuk ke Indonesia ada rekam jejaknya. Sehingga buron Phedofilia FBI seharusnya bisa tertanggap atua paling tidak, tidak dapat masuk ke Indonesia.
Disini Ace melihat pihak JIS tidak memiliki niat yang baik untuk melakukan perlindungan terhadap anak. Malah melakukan pembiaran terhadap perlakuan dan kondisi lingkungan pelecehan anak. (chan)