JAKARTA – Wakil Ketua DPD RI Laode Ida menegaskan jika sekarang ini capres 2014 yang akan diusung oleh partai atau gabungan partai sudah jelas mengerucut ke tiga blok; yaitu blok Jokowi (PDIP), Prabowo (Gerindra), dan Aburizal Bakrie (ARB).
Namun, khusus pencapresan ARB tersebut masih misterius, apakah mendapat pasangan atau tidak? Karena itu yang terpenting adalah cawapres yang akan mendampingi ketiga capres tersebut, yang idealnya merupakan representasi wilayah.
“Ketiga bakal capres itu kalau dibedah pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Karena itu, kekuarangan dari masing-masing capres itu harus dilengkapi atau disempurnakan oleh cawapres yang mendampinginya,” tegas Laode Ida dalam diskusi ‘Cawapres Ideal 2014’ bersama pengamat politik LIPI Siti Zuhro, dan psikolog politik UI Hamdi Muluk di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Dia memisalkan Jokowi yang semula hanya pemimpin lokal (Walikota Solo), lalu Gubernur DKI Jakarta, dan akan memimpin Indonesia yang luas, maka cawapresnya harus bisa menyempurnakan kekuarangan Jokowi, dan berdasarkan representasi wilayah.
Menurut Laode, baik Jokowi maupun Prabowo sebagai capres yang digandrungi, disukai masyarakat, dan akan dipilih rakyat, cawapresnya harus mempertimbangkan representasi kawasan. Misalnya, ada Jusuf Kalla (JK), Hatta Rajasa, dan Ketua DPD RI Irman Gusman.
“JK bagus dan berpengalaman, juga Hatta Rajasa, Irman Gusman, dan Riyamizard. Keempat tokoh tersebut juga representasi dari kalangan hijau – Islam dan militer,” tambahnya.
Untuk Prabowo kata Laode, jelas sebagai antitesa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai tidak tegas, dan tidak berani, maka capres 2014-2019 ini harus berani dan tegas dalam mengambil keputusan, dan kekuarangan Prabowo bisa dilengkapi oleh cawapresnya.
“Kecuali, ARB cawapresnya harus Jawa, sehingga rasa Indonesia, yaitu Jawa san Luar Jawa, dan mereka itu merupakan perekat bangsa Indonesia, yang diharapkan bisa membangun Indonesia dari daerah,” pungkasnya. (chan/mun)