JAKARTA – Peserta konvensi capres Partai Demokrat (PD) yang juga Ketua DPD RI Irman Gusman menilai konvensi capres Demokrat sudah berjalan dengan baik dan konvensi itu baru di Indonesia karena PD mengakomodir figur dari luar partai.
“Tentu ini sangat demokratis dan egaliter di tengah tumbuhnya oligarki dan dinasti politik akhir-akhirini,” kata Irman Gusman dalam dialog kenegaraan bertema ‘Posisi Konvensi Partai Demokrat di Tengah Dinamika Koalisi’ bersama Ketua DPP PD Andi Nurpati, Gusman, pengamat politik UI Effendu Gazali, dan Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari, di Gedung DPD RI, Rabu (23/4/2014).
Irman Gusman lebih percaya hasil konvensi daripada hasil survei, karena dalam konvensi itu terjadi peratrungan gagasan untuk membangun bangsa, dan negara, dan bukan hanya berdasarkan pendapat atau pilihan masyarakat yang berdasarkan citra, seperti dilakukan dalam survei selama ini. “Jadi, saya lebih percaya hasil konvensi daripada survei,” tutur Irman Gusman yang terpilih kembali sebagai sebagai senator dari daerah pemilihan Sumatera Barat.
Irman menyatakan dirinya sampai sekarang puas dengan konvensi yang dilakukan Demokrat. Dan akan lebih puas lagi jika konvensi ada ujungnya. Ada calon yang diusung. Ada keputusan yang dikeluarkan tidak berakhir begitu saja.
Hanya saja konvensi tersebut kata Irman, harus berlangsung dengan transparan dan bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Sehingga siapapun nantinya yang menang dari konvensi merupakan pilihan rakyat.
Untuk itu, Irman memiliki beberapa skenario pasangan capres-cawapres termasuk hasil konvensi Demokrat pasca pileg 9 April 2014. Misalnya Demokrat bisa koalisi dengan Gerindra, PAN dan PPP. Kedua, Demokrat dengan Gerindra dan ketiga, Demokrat dengan PAN dan PKS.
Di luar itu koalisi antara PDIP dengan Nasdem, Golkar dengan Hanura, Gerindra dengan PKB dan PPP, PDIP, PKB dan Nasdem, Golkar, PKS dan Hanura, dan koalisi partai islam; PKB, PPP, PKS, dan PAN. “Jadi, segala kemungkinan sebelum didaftar ke KPU bisa terjadi,” pungkasnya. (chan)
