Jakarta – Politisi Nasdem yang juga Ketua Umum Forum Silaturrahmi Politisi Nahdlatul Ulama (ForsiNU) A. Effendy Choirie, , mengusulkan Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh menjadi cawapres Joko Widodo atau Jokowi untuk pilpres 9 Juli 2014 mendatang. Alasannya karena Nasdem sebagai partai pertama yang berkoalisi dan menyokong Jokowi sebagai Capres PDIP sebagai partai pemenang Pileg 2014.
“Jadi, secara etika demokrasi, di mana Nasdem sebagai partai pertama yang menyokong Jokowi sebagai Capres PDIP, maka layak jika Surya Paloh menjadi pendamping Jokowi. Nasdem sebagai partai pertama yang menyatakan koalisi,” kata Effendy Choirie, di Jakarta, Senin (14/4/2014).
Selain itu lanjut Effendy, cawapres Jokowi itu dalam pertimbangan NKRI memang harus dari luar Jawa. Dari Sumatera Barat (Bung Hatta dan Adam Malik), Indonesia Timur (Jusuf Kalla), dan dari Jawa sudah. “Jadi, yang belum adalah perwakilan dari Aceh Darussalam, dan orangnya adalah Surya Paloh,” kata Effendy.
Sejauh ini menurut Effendy, kalau ada partai lain mau berkoalisi dengan PDIP, maka tidak harus menawarkan posisi sebagai cawapres, apalagi minta-minta jatah kekuasaan. Sebab, koalisi dengan Nasdem saja PDIP sudah bisa mengusung capres-cawapres.
“Hanya saja, sebelum memutuskan pasangan itu PDIP mesti konsultasi dengan NU dan Muhammadiyah sebagai pendiri bangsa ini.Saya yakin, kalau NU dan Muhammadiyah itu akan berpikir dan mempertimbangkan keadilan wilayah NKRI dan tokohnya adalah Surya Paloh. Jadi, Surya Paloh sebagai cawapres ini dalam kerangka kepentingan integrasi nasional,” pungkasnya. (chan/mun)